Proses Komunikasi Pada Jaringan Telepon Kabel Dan Seluler
PROSES
KOMUNIKASI PADA JARINGAN TELEPON KABEL DAN SELULER
Oleh
:
Muhammad
Iqbal Baihaqi
Nurhamri
Wahyu
Slamet
Riyadi
Jurusan
XI-Teknik Komputer dan Jaringan
SMK
NEGERI 1 SAMARINDA 2016
Bab 1
Pendahuluan
Latar
Belakang
Dalam era zaman
modern seperti sekarang tidak ada yang mengenal alat komunikasi khususnya
telepon, baik telepon seluler maupun telepon kabel, tetapi sangat disayangkan
karena manusia hanya bisa menggunakan tanpa mengetahui bagaimana cara alat itu
dapat bekerja.
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian
ini akan menjelaskan tentang Proses komunikasi pada jaringan telepon kabel dan
seluler, dengan mengetahui Proses nya, kelebiahan dan kekurangan, pengertiannya
dan sebagainya.
Tujuan
dan manfaat
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Membantu
siswa Dapat Mengetahui apa itu jaringan telepon kabel dan seluler
2. Memahami
bagaimana cara kerja Proses Komunikasi pada jaringan telepon kabel dan seluler
Manfaat :
1. Memberikan
siswa pengetahuan baru
2. Dapat
memahami proses komunikasi pada jaringan telepon kabel dan seluler
3. Dapat
mengetahui Persamaan dan Perbedaan Jaringan Telepon Kabel dan Seluler
Bab 2
ISI
2 . Telepon
Telepon merupakan
alat komunikasi yang
digunakan untuk menyampaikan pesan suara (terutama pesan yang berbentuk
percakapan). Kebanyakan telepon
beroperasi dengan menggunakan transmisi sinyal elektrik dalam jaringan telepon
sehingga memungkinkan pengguna telepon
untuk berkomunikasi dengan pengguna lainya.
2.1 Prinsip dasar
telepon
Ketika
gagang telepon diangkat, posisi telepon menjadi off hook. Lalu sirkuit terbagi menjadi dua jalur dimana bagian
positifnya akan berfungsi sebagai Tip yang menunjukkan angka nol sedangkan pada
bagian negatif akan berfungsi sebagai Ring yang menunjukkan angka -48V DC.
Kedua jalur ini yang nantinya akan memproses pesan dari sender untuk sampai ke receiver.
Agar dapat menghasilkan suara pada telepon, sinyal electrik ditransmisikan
melalui kabel telepon yang kemudian diubah menjadi sinyal yang dapat didengar
oleh telepon receiver. Untuk
teknologi analog, transmisi sinyal
analog yang dikirimkan dari central office (CO) akan diubah
menjadi transmisi digital.
Angka-angka sebagai nomer telepon merupakan frekuensi tertentu
yang memiliki satuan Hertz. Hubungan
utama yang ada dalam sirkuit akan menjadi on hook ketika dibuka, lalu akan muncul getaran. Bunyi yang
muncul di telepon penerima menandakan telepon telah siap digunakan.
2.2 Sejarah telepon
1871, Natonio Meucci mematenkan penemuannya yang disebut sound Telegraph. Penemuannya ini
memungkinkan adanya komunikasi dalam bentuk suara antara dua orang dengan
menggunakan perantara kabel.
1875, perusahaan telekomunikasi The Bell mendapatkan hak paten atas
penemuan Meucci yang disebut transmitters
and Receivers for Electric Telegraphs. Sistem ini menggunakan getaran multiple baja untuk memberikan jeda
pada sirkuit.
1876, perusahaan Bell mematenkan Improvement
in Telegraphy. Sistem ini memberikan metode untuk mentransmisikan suara
secara telegraf.
1877, The Charles Williams Shop merupakan tempat dimana telepon pertama
kali dibuat dengan pengawasan Watson, yang selanjutnya menjadi departemen riset
dan pengembangan dari perusahaan telekomunikasi tersebut. Alexander Graham Bell terus memantau produktivitas perusahaan tersebut
sehingga pada akhir tahun sebanyak tiga ratus telepon dapat digunakan.
Perusahaan Bell juga telah mematenkan telepon electro-magnetic yang menggunakan magnet permanen, diafragma
besi, dan dering panggilan.
1878, papan pengganti secara manual ditemukan sehingga memungkinkan banyak
telepon terhubung melalui sebuah saluran pertukaran. dibawah kepemimpinan
Theodore N. Vail, perusahaan Bell mempunyai 10.000 telepon yang dapat
digunakan.
1880, sirkuit metalic
pertama dipasang. Sirkuit ini merupakan perbaharuan dari sirkuit one-wire menjadi two-wire. Perbaharuan ini membantu
mengurangi gangguan yang seringkali dirasakan dengan penggunaan jalur one-wire.
1891, telepon dengan nomor dial pertama kali digunakan. Telepon akan bekerja
secara otomatis menghubungkan penelepon ke operator dengan cara menekan nomor
dial berdasarkan instruksi.
1915, telepon dengan sistem wireless
pertama kali digunakan. Sistem ini memudahkan pengguna telepon untuk saling
berhubungan lintas negara.
Sejarah Komunikasi Seluler
Pada awal tahun 1946, muncul
layanan komersial radio telepon yang pertama kali diperkenalkan di St.Louis, Missouri. Perusahaan telepon di kota
itu mengalami masalah dalam memperoleh nada pilih dari kantor pusat. Pelanggan
yang beruntung dalam memperoleh nada pilih masih harus mengalami masalah dalam
mengakhiri panggilan telepon. Hal ini dikarenakan, jaringan radio telepon hanya
terdiri dari jumlah saluran terbatas, yaitu 12 saluran telepon di kota St.Louis. Sistem ini hanya beroperasi pada
basis satu arah sehingga hanya ada satu nomor yang dapat bicara di satu waktu.
Pada pertengahan 1960-an,
teknologi telepon seluler mengalami perubahan. Perkembangan layanan telepon
seluler (IMTS) menawarkan pengguna layanan suatu akses langsung ke jaringan
nada pilih. Dan juga, sistem “push to talk” dihilangkan. Babarapa perubahan
disempurnakan melalui sistem radio bertenaga tinggi. Sistem ini menggunakan dua
saluran terpisah sehingga dapat menyediakan operasi dua arah. Jangkauan telepon
seluler kira-kira 20-25 mil, tapi gangguan sistem radio dapat terjadi pada
jangkauan 100 mil. Hasilnya adalah terbatasnya kapasitas saluran dan penggunaan
frekuensi.
Sistem tradisional seluler
didesain dengan pengeluaran energi sangat tinggi untuk menutupi luasnya area kerja.
Oleh karena itu, keahlian IMTS dan AMPS (Kegunaan Layanan Telepon Seluler)
dibatasi oleh spektrum frekuensi radio dan sinyal dengan lingkup yang terbatas.
Berbagai macam kelemahan dan keterbatasan telepon seluler terjadi pada awal
perkembangannya. Pengguna telepon seluler menginginkan komunikasi yang dapat
dilangsungkan di manapun dan kapan pun.
Barulah pada tahun 1974,
AT&T, pengembang Telepon Radio bereksperimen dengan komunikasi seluler.
Komunikasi seluler ini bekerja pada frekuensi 800-900 MHz. Setelah banyak
pembatalan dan pemberitaan , layanan ini akhirnya di-demonstrasi-kan di Chicago
tahun 1978. Pada tahun 1981, FCC menyiapkan 666 saluran radio di Amerika.
Frekuensi yang digunakan ada dua frekuensi yang terpisah. Frekuensi yang lebih
rendah digunakan untuk perusahaan sebagai penyedia layanan telepon kabel dan
frekuensi yang lebih tinggi digunakan untuk penyedia layanan telepon tanpa
kabel.
Hingga saat ini, perkembangan
dunia telekomunikasi seluler berjalan sangat cepat dan mampu bersaing, bahkan
mengalahkan perkembangan telepon tetap (PSTN). Cell2Linesebagai
salah satu layanan seluler berbasis CDMA dari Indosat, menyediakan solusi
penghematan biaya telepon untuk usaha / perkantoran melalui metode konversi
dari teknologi seluler masuk ke sistem PABX hingga ke masing-masing pesawat
telepon ekstensi.
Masih penasaran apa itu dan
bagaimana Cell2Line
mampu menyediakan solusi penghematan teleponAnda?? Hubungi Contact Center
kami di nomer 024 3304 1002 (Hunting – 24 jam). Segera nikmati
kemudahan dan penghematan telepon Anda hingga 51% dari telepon tetap yang Anda
gunakan saat ini bersama Cell2Line. (Tegar/C2L)
2.1
Persamaan dan Perbedaan Jaringan Telepon Kabel dan
Seluler
·
Alat Komunikasi Suara
·
Memiliki ringer dan microphone
·
Telepon Kabel memakai fiberphone,Telepon Seluler
memakai nirkabel
·
Telepon Kabel memakai daya listrik, telepon seluler
dengan baterai
·
Telepon kabel tanpa sim card, Telepon seluler memakai
simcard
2.2
Kelebihan dan kekurangan jaringan telpon kabel dan
seluler
v Kelebihan :
-
Suara lebih jelas
-
Sinyal lebih terjamin karena menggunakan kabel
-
Bisa membantu device/PC untuk terkoneksi dengan
Internet melalui hotspot kabel
v Kekurangan :
-
Tidak bisa dibawa kemana-mana
-
Mahal
v
Kelebihan :
-
Bisa dibawa kemana-mana (portable)
-
Tanpa menggunakan kabel seperti telepon pada umumnya (nirkabel)
-
Handphone generasi
sekarang bisa dimasukkan berbagai macam fitur yang awalnya dengan menggunakan
alat lain, seperti kamera, MP3, MP4, web, java, dll.
-
Dengan sistem pulsa biayanya relatif murah jika
dibandingkan dengan telepon pada umumnya.
-
Inovasinya terus berkembang lebih baik dan lebih
modern hingga saat ini.
v
Kekurangan :
-
Menggangu perkembangan anak
-
Efek radiasi
-
Rawan tindak kejahatan
-
Pemborosan
2.3
Cara kerja
jaringan telpon kabel dan seluler
a. Cara kerja jaringan telepon kabel
Telepon kabel menggunakan sistem wireline. sehingga membutuhkan kabel supaya dapat berfungsi .
Telepon kabel menggunakan sistem wireline. sehingga membutuhkan kabel supaya dapat berfungsi .
Cara kerja telepon kabel antara lain :
1. Suara dari
pengirim diterima oleh alat yang disebut microphone
2. Microphone
mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik kemudian disalurkan oleh
perangkat telepon
3. Sinyal
tersebut disalurkan melalui kabel ke pusat telekomomunikasi
4. Dari pusat
telekomunikasi, sinyal tersebut diteruskan kepada penerima
5. Setelah
sampai ke penerima, maka sinyal tersebut diubah lagi menjadi gelombang suara
oleh alat yang disebut speaker
b.
Cara kerja jaringan telepon
seluler
Telepon
seluler menggunakan sistem wireless. pengirim dan penerima harus tetap tercakup
BTS (Base Transceiver Station ). BTS adalah peralatan yang memfasilitasi
komunikasi secara wireless antara pengguna telepon seluler. Cara kerja telepon
seluler wireless antara lain :
1. Suara dari
pengirim diterima oleh alat yang disebut microphone
2. Microphone
mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik dan kemudian dipancarkan oleh
pnsel ke bts terdekat
3. Sinyal
tersebut diterima oleh bts dan sinyal tersebut diteruskan ke pusat
telekomunikasi
4. Dari pusat
telekomunikasi sinyal diteruskan kepada bts terdekat kemudian diteruskan ke si
penerima
5. Setelah
sampai kepada penerima , maka sinyal tersebut diubah lagi menjadi gelombang suara
oleh alat yang disebut speaker.
Bab 3
Penutup
Kesimpulan
Telepon merupakan alat komunikasi
yang digunakan untuk menyampaikan pesan suara (terutama pesan yang berbentuk
percakapan). Telepon Seluler atau yang sering disebut Hand Phone atau HP merupakan
paduan perpaduan antara Teknologi Telepon dengan Teknologi Radio.
Macam
macam fungsi telepon antara lain:
-
Telepon
genggam bisnis
-
Telepon
genggam hiburan
-
Telepon
genggam fashion
-
Telepon
genggam fashion
Saran
-
Gunakan komuniikasi dengan bijak dan jangan
disalahgunakan
-
Jangan terlalu berlebihan menggunakan alat komunikasi
khususnya internet karena sesungguhnya internet membuat manusia malas untuk
berfikir
Daftar Pustaka
http://meky-anak-ranau.blogspot.co.id/2011/12/sejarah-perkembangan-alat-komunikasi.html
Tugas Sistem Operasi
A.
1.Kapasitas memory dinyatakan dalam bentuk?
2.Jumlah saluran data yang masuk ke dan keluar dari modul memori disebut?
3.Memori diorganisasikan menjadi unit-unit data yang disebut record disebut?
4.Waktu untuk mengakses lokasi tertentu tidak tergantung pada urutan akses sebelumnya dan bersifat konstan disebut?
5.Access Time adalah?
6.Yang bukan merupakan metode akses adalah?
7.1 byte=? bit
8.Merupakan jenis memori dengan kecepatan akses yang paling cepat disebut?
9.Bagian yang tidak terdapat pada hirarki memori tradisional adalah?
10.memory yang hanya bisa dibaca saja datanya atau programnya disebut?
Jawab:
1.b. Byte
2.b.Metode akses
3.a.Sequential access
4.c. Random Access
5.d. Waktu Yang dibutuhkan untuk melakukan operasi baca atau tulis
6.a. Unit of Transfer
7.a. 8
8.a. Register memori
9.e. Cakram optic
10.b. ROM
B.
1.Hirarki memori adalah...
2.Inboard memori dibagi menjadi 3 bagian yaitu...
3.Kepanjangan ROM dan RAM....
4.Gambarkan Hirarki Memori tradisional...
5.Gambarkan Letak Cache Memory...
Jawab:
1.Sebuah pedoman yang dilakukan oleh para perancang demi menyetarakan kapasitas,waktu akses,dan harga memori untuk tiap bitnya.
2.Register Memori,Cache Memori, dan Memori Utama
3.ROM=Read Only Memory.RAM=Random Access Memory
4.
5.
1.Kapasitas memory dinyatakan dalam bentuk?
2.Jumlah saluran data yang masuk ke dan keluar dari modul memori disebut?
3.Memori diorganisasikan menjadi unit-unit data yang disebut record disebut?
4.Waktu untuk mengakses lokasi tertentu tidak tergantung pada urutan akses sebelumnya dan bersifat konstan disebut?
5.Access Time adalah?
6.Yang bukan merupakan metode akses adalah?
7.1 byte=? bit
8.Merupakan jenis memori dengan kecepatan akses yang paling cepat disebut?
9.Bagian yang tidak terdapat pada hirarki memori tradisional adalah?
10.memory yang hanya bisa dibaca saja datanya atau programnya disebut?
Jawab:
1.b. Byte
2.b.Metode akses
3.a.Sequential access
4.c. Random Access
5.d. Waktu Yang dibutuhkan untuk melakukan operasi baca atau tulis
6.a. Unit of Transfer
7.a. 8
8.a. Register memori
9.e. Cakram optic
10.b. ROM
B.
1.Hirarki memori adalah...
2.Inboard memori dibagi menjadi 3 bagian yaitu...
3.Kepanjangan ROM dan RAM....
4.Gambarkan Hirarki Memori tradisional...
5.Gambarkan Letak Cache Memory...
Jawab:
1.Sebuah pedoman yang dilakukan oleh para perancang demi menyetarakan kapasitas,waktu akses,dan harga memori untuk tiap bitnya.
2.Register Memori,Cache Memori, dan Memori Utama
3.ROM=Read Only Memory.RAM=Random Access Memory
4.
5.
Hirarki dan karakteris
Hirarki dan karakteristik memory
Hirarki memori dalam arsitektur komputer adalah sebuah pedoman yang di lakukan oleh para perancang demi menyeryakan kapasitas, waktu akses dan harga memori untuk tiap bitnya. Hirarki memori itu sendiri terbagi menjadi dua macam, yakni:
· Hirarki tradisional
· Hirarki memory kontemporer
ΓΌ Sistem memori komputer memiliki beberapa karakteristik penting, diantaranya
1. Lokasi
2. Kinerja
3. Kapasitas
4. Tipe Fisik
5. Satuan Transfer
6. Karakteristik Fisik
7. Metode Akses
8. Organisasi
a.Inboard memori adalah memori yang dapat diakses langsung oleh prosesor
b.Outboard Storage adalah penyimpanan yang memiliki kapasitas lebih besar dari pada inboard memori, dan bersifat non-voltaile, serta digunakan dalam kurun waktu tertentu.
c.Off-line storage tergolong dalam penyimpana yang lambat karena masih menggunakan pita magnetik. Riskannya penggunakan dana lama masa pakai membuat jenis penyimpanan ini saangat jarang digunakan
Standarisasi pengkabelan
Salam Semua Bagi Pecinta Jalanan!!!!
Standar Pengkabelan Dengan Konektor RJ-45
1. EIA/TIA-568A & EIA/TIA-568B merupakan standar internasional
pengkabelan dengan jack RJ-45 dan kabel UTP/STP kategori 3, 5, dan 6 (4
twisted pair) yang digunakan dalam teknologi ethernet dan PABX. Dua
standar (A & B) digunakan untuk crossover cable. Ujung satu dengan
standar A, dan ujung lainnya dengan standar B.
2. Urutan dengan standar EIA/TIA-568A (putih hijau, hijau, putih
orange, biru, putih biru, orange, putih coklat, coklat) dan
EIA/TIA-568B (putih orange, orange, putih hijau, biru, putih biru,
hijau, putih coklat, coklat) biasa digunakan untuk interkoneksi antar
hardware maupun antar jaringan. Penggunaan susunan yang lain
diperbolehkan, namun harus memenuhi kriteria pada no. 3 dan seterusnya.
pengkabelan dengan jack RJ-45 dan kabel UTP/STP kategori 3, 5, dan 6 (4
twisted pair) yang digunakan dalam teknologi ethernet dan PABX. Dua
standar (A & B) digunakan untuk crossover cable. Ujung satu dengan
standar A, dan ujung lainnya dengan standar B.
2. Urutan dengan standar EIA/TIA-568A (putih hijau, hijau, putih
orange, biru, putih biru, orange, putih coklat, coklat) dan
EIA/TIA-568B (putih orange, orange, putih hijau, biru, putih biru,
hijau, putih coklat, coklat) biasa digunakan untuk interkoneksi antar
hardware maupun antar jaringan. Penggunaan susunan yang lain
diperbolehkan, namun harus memenuhi kriteria pada no. 3 dan seterusnya.
3. Pin 1 & 2, dalam ethernet digunakan sebagai Tx. Untuk
menghindari interferensi, maka harus dijadikan 1 pair (biasanya putih
orange – orange atau putih hijau – hijau) untuk memenuhi kebutuhan
elektris dalam protokol high-speed-LAN.
menghindari interferensi, maka harus dijadikan 1 pair (biasanya putih
orange – orange atau putih hijau – hijau) untuk memenuhi kebutuhan
elektris dalam protokol high-speed-LAN.
4. Pin 3 & 6, dalam ethernet digunakan sebagai Rx. Untuk
menghindari interferensi, maka harus dijadikan 1 pair (biasanya putih
orange – orange atau putih hijau – hijau) untuk memenuhi kebutuhan
elektris dalam protokol high-speed-LAN.
menghindari interferensi, maka harus dijadikan 1 pair (biasanya putih
orange – orange atau putih hijau – hijau) untuk memenuhi kebutuhan
elektris dalam protokol high-speed-LAN.
5. Pin 4 & 5 (dalam wikipedia disebut sebagai “the central two
pins”) digunakan untuk membawa sinyal telepon (internet bukan hanya
ethernet) atau sinyal suara dalam standar telekomunikasi. Bahkan RJ-11
bisa dimasukkan ke port RJ-45. Untuk keperluan ini, sudah seharusnya
jadi 1 pair di tengah (biasanya biru – biru putih)
pins”) digunakan untuk membawa sinyal telepon (internet bukan hanya
ethernet) atau sinyal suara dalam standar telekomunikasi. Bahkan RJ-11
bisa dimasukkan ke port RJ-45. Untuk keperluan ini, sudah seharusnya
jadi 1 pair di tengah (biasanya biru – biru putih)
6. Pin 7 & 8, biasanya digunakan untuk teknologi Power over
Ethernet (PoE), yaitu untuk meningkatkan power pada perangkat VOIP,
wireless LAN access point, webcam, ethernet hub, komputer, dan
perangkat lain yang tidak memungkinkan untuk memberikan suplai power
secara terpisah.
Dalam hal ini tentunya pin 7 & 8 harus merupakan 1 pair (biasanya putih coklat – coklat).
Ethernet (PoE), yaitu untuk meningkatkan power pada perangkat VOIP,
wireless LAN access point, webcam, ethernet hub, komputer, dan
perangkat lain yang tidak memungkinkan untuk memberikan suplai power
secara terpisah.
Dalam hal ini tentunya pin 7 & 8 harus merupakan 1 pair (biasanya putih coklat – coklat).
Jadi kesimpulannya, susunan warna lain diperbolehkan, asal tiap pair
tetap dibedakan penempatan berdasarkan fungsinya agar mendukung
penggunaan hardware selain PC dalam jaringan. Ingat, internet tidak
hanya berisi PC.
tetap dibedakan penempatan berdasarkan fungsinya agar mendukung
penggunaan hardware selain PC dalam jaringan. Ingat, internet tidak
hanya berisi PC.
Tentang SMKN 1 SAMARINDA
SMK NEGEREI 1 SAMARINDA
Visi dan Misi
Visi :Menjadi pusat pendidikan dan pelatihan yang unggul bertaraf internasional, lulusannya terampil, berjiwa entrepreneur dan bertaqwa
Misi :
- Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan dengan kurikulum yang bertaraf internasional
- Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan tuntunan dunia kerja
- Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang mengapresiasikan pengembangan lingkungan dan imtaq
- Akuntansi 3 kelas: AK 1,AK 2,dan AK 3
- Administrasi Perkantoran 2 kelas: AP 1 dan AP 2
- Pemasaran 2 kelas: PM 1 dan PM 2
- Usaha Perjalanan Wisata 2 kelas: UPW 1 dan UPW 2
- MultiMedia: MM
- Teknik Komputer dan Jaringan: TKJ
ALL ABOUT IP
1. PEMBAGIAN KELAS IP ADDRESS
IP address versi 4 terdiri atas 4 oktet, nilai 1 oktet adalah 255. Karena ada 4 oktet maka jumlah IP address yang tersedia adalah 255 x 255 x 255 x 255. IP address sebanyak ini harus dibagi-bagikan keseluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia. Untuk mempermudah proses pembagiannya, IP address harus dikelompokan dalam kelas-kelas. Dasar pertimbangan pembagian IP address ke dalam kelas-kelas adalah untuk mempermudah pendistribusian pendaftaran IP address.IP address dikelompokan dalam lima kelas, yaitu kelas A, B, C, D, dan E. Perbedaannya terletak pada ukuran dan jumlah. IP address kelas A jaringan IP address Kelas B digunakan untuk jaringan berukuran besar dan sedang. IP address Kelas C untuk pembagian jaringan yang banyak, namun masing-masing jaringan memiliki anggota yang sedikit. IP address Kelas D dan E juga didefinisikan, tetapi tidak digunakan dalam penggunaan normal, kelas d diperuntukan bagi jaringan multicast, dan E untuk Eksperimental.Pembagian kelas-kelas IP address didasarkan pada dua hal, yaitu Network ID dan Host ID dari suatu IP address Setiap IP address selalu merupakan pasangan network ID (Identitas Jaringan) dan Host ID (Indentitas host dalam suatu jaringan). Masing-masing komputer/router di suatu jaringan host ID-nya harus Unik (harus berbeda dgn komputer yg lain).Bit (kependekat dari Binary Digit ) adalah bilangan biner yg terdiri dari 2 angka : 0 dan 1
Kelas A
Panjang Net ID : 8 bit (1 oktet)
Panjang Host ID : 24 bit (3 oktet)
Oktet pertama : 0 - 127
Range IP address : 1.xxx.xxx.xxx.sampai 126.xxx.xxx.xxx (o dan 127 dicadangkan)
Jumlah Network : 126
Jumlah IP address : 16.777.214
Format : 10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh (n = Net ID, h = Host ID)
2 bit pertama : 10
Panjang Net ID : 16 bit (2 oktet)
Panjang Host ID : 16 bit (2 oktet)
Oktet pertama : 128 - 191
Range IP address : 128.0.0.xxx sampai 191.255.xxx.xxx
Jumlah Network : 16.384
Jumlah IP address : 65.534
Format : 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh (n = Net ID, h = Host ID)
3 bit pertama : 110
Panjang Net ID : 24 bit (3 oktet)
Panjang Host ID : 8 bit (1 oktet)
Oktet pertama : 192 - 223
Range IP address : 192.0.0.xxx sampai 255.255.255.xxx
Jumlah Network : 2.097.152
Jumlah IP address : 254
Format : 1110mmmm.mmmmmmmm.mmmmmmmm.mmmmmmmm
4 Bit pertama : 1110
Bit multicast : 28 bit
Byte Inisial : 224-247
Deskripsi : Kelas D adalah ruang alamat multicast
Format : 1111rrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr
4 bit pertama : 1111
Bit cadangan : 28 bit
Byte inisial : 248-255
Deskripsi : Kelas E adalah ruang alamat yang dicadangkan untuk keperluan eksperimental.
Sumber Dari: http://www.transiskom.com/2012/10/kelas-kelas-ip-address.html
2. DEFINISI ADDRESS KHUSUS
Selain address yang digunakan untuk pengenal host ada beberapa address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host. Address itu adala:
a) Network Address
Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan internet. Misalkan untuk host dengan IP address kelas B 192.168.9.35 tanpa memakai subnet, network address ini adalah 192.168.0.0 address ini didapat dengan membuat seluruh bit host pada segmen 2 terakhir menjadi 0. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada internet. Router cukup melihat network address 192.168 untuk menentukan ke raouter mana datagram tersebut harus dikirimkan. Analginya mirip dengan tuang pos cukup melihat kota tujuan pada alamat surat tidak perlu membaca seluruh alamat untuk menentukan jalur mana yang harus ditempuh surat tersebut.
b) Broadcast Address
Address ini digunakan untuk mengirim dan menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti diketahui setiap datagram IP memiliki header alamat tujuan berupa IP address dari host yang akan dituju oleh datagram tersebut. Dengan adanya alamat ini maka hanya host tujuan saja yang memproses datagram tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host ingin mengirim datagram tersebut kepada seluruh host yang ada pada netwoknya? Tidak efisien apabila harus membuat replikasi datagram sebanyak jumlah host tujuan, pemakai bandwith akan meningkta dan beban kerja host pengirim bertambah, padahal isi datagram tersebut sama. Oleh karena itu dibuat konspe broadcast address, host cukup mengirim ke alamat broadcast maka seluruh host pada network akan menerima datagram tersebut.
Jadi sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima datagram : pertama adalah IP addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada network tempat host tersebut berada. Broadcast address diperoleh dengan membuat bit-bit hst pada IP address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 192.168.9.35 atau 192.168.240.2 broadcast addressnya 192.168.255.255 (2 segmen dari IP address tersebut disebut berharga 11111111.11111111, sehingga secara decimal terbaca 255.255) jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing.
c) Multicast Address
Kelas address A, B dan C adalah address yang digunakan untuk komunikasi antar host yang menggunakan datagram unicasr. Artinya datagram memiliki address tujuan berupa satu host tertentu. Hanya host yang memiliki IP address sama dengan destination address pada datagram yang akan menerima datagram tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Jika datagram ditujukan untuk 2 mode pengirman ini (unicast dan broadcast) muncul pula mode ke tiga. Diperlukan suatu mode khusus jika suatu host ingin berkomunikasi dengan beberapa host sekaligus (host group) dengan hanya mengirimkan satu datagram saja. Namun bebreda dengan mode broadcast hanya host-host yang tergabung dalam sutu group saja yang akan menerima datagram ini, sedangkan host lain tidak akan terpengaruh. Oleh karena itu dikenalkan konsep multicast. Pada konsep ini setiap group yang menjalankan aplikasi bersana mendapatkan satu multicast address. Struktur kelas multicast address dapat dilihat pada gambar dibawah
Untuk keperluan multicast sejumlah IP address dialokasikan sebagai
multicast address. Jika struktur IP address mengikuti bentuk
1110xxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx (bentuk decimal 224.0.0.0 sampai
239.255.255.255) maka IP address merupakan multicast address. Alokasi
ini ditujkan untuk keperluan group buka untuk host seperti pada kelas A,
B dan C. anggota group ini juga tidak terbatas pada jaringan di satu
subnet namun bisa mencapai seluruh dunia karena menyerupai sutu backbone
maka jaringan multicast ini dikenal pula sebagai Multicast Bacbone
(Mbone)
Sumber Dari:https://bintinurulqomariyah.wordpress.com/2012/03/23/ip-address-dan-subnetting/
3. ATURAN PEMILIHAN IP UNTUK HOST
IP address versi 4 terdiri atas 4 oktet, nilai 1 oktet adalah 255. Karena ada 4 oktet maka jumlah IP address yang tersedia adalah 255 x 255 x 255 x 255. IP address sebanyak ini harus dibagi-bagikan keseluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia. Untuk mempermudah proses pembagiannya, IP address harus dikelompokan dalam kelas-kelas. Dasar pertimbangan pembagian IP address ke dalam kelas-kelas adalah untuk mempermudah pendistribusian pendaftaran IP address.IP address dikelompokan dalam lima kelas, yaitu kelas A, B, C, D, dan E. Perbedaannya terletak pada ukuran dan jumlah. IP address kelas A jaringan IP address Kelas B digunakan untuk jaringan berukuran besar dan sedang. IP address Kelas C untuk pembagian jaringan yang banyak, namun masing-masing jaringan memiliki anggota yang sedikit. IP address Kelas D dan E juga didefinisikan, tetapi tidak digunakan dalam penggunaan normal, kelas d diperuntukan bagi jaringan multicast, dan E untuk Eksperimental.Pembagian kelas-kelas IP address didasarkan pada dua hal, yaitu Network ID dan Host ID dari suatu IP address Setiap IP address selalu merupakan pasangan network ID (Identitas Jaringan) dan Host ID (Indentitas host dalam suatu jaringan). Masing-masing komputer/router di suatu jaringan host ID-nya harus Unik (harus berbeda dgn komputer yg lain).Bit (kependekat dari Binary Digit ) adalah bilangan biner yg terdiri dari 2 angka : 0 dan 1
Oktet, 1 Oktet = 8 bit = nilainya antara 0 - 255 desimal
Kelas A
Format : 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh (n = Net ID, h = Host ID)
Bit Pertama : 0Panjang Net ID : 8 bit (1 oktet)
Panjang Host ID : 24 bit (3 oktet)
Oktet pertama : 0 - 127
Range IP address : 1.xxx.xxx.xxx.sampai 126.xxx.xxx.xxx (o dan 127 dicadangkan)
Jumlah Network : 126
Jumlah IP address : 16.777.214
IP kelas A untuk sedikit jaringan dengan host yang sangat banyak. cara membaca IP address kelas A misalnya 113.46.5.6 ialah : Network ID :113, Host ID = 46.5.6Kelas B
Format : 10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh (n = Net ID, h = Host ID)
2 bit pertama : 10
Panjang Net ID : 16 bit (2 oktet)
Panjang Host ID : 16 bit (2 oktet)
Oktet pertama : 128 - 191
Range IP address : 128.0.0.xxx sampai 191.255.xxx.xxx
Jumlah Network : 16.384
Jumlah IP address : 65.534
Biasa digunakan untuk jaringan besar dan sedang. dua bit pertama selalu di set 10. 16 bit selanjutnya, network IP kelas B dapat menampung sekitar 65000 host.Kelas C
Format : 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh (n = Net ID, h = Host ID)
3 bit pertama : 110
Panjang Net ID : 24 bit (3 oktet)
Panjang Host ID : 8 bit (1 oktet)
Oktet pertama : 192 - 223
Range IP address : 192.0.0.xxx sampai 255.255.255.xxx
Jumlah Network : 2.097.152
Jumlah IP address : 254
Host ID adalah 8 bit terakhi, dengan IP kelas C, dapat dibentuk sekitar 2 juta network yang masing-masing memiliki 256 IP address Tiga bit pertama IP address kelas C selalu berisi 111 dengan 21 bit berikutnya. Host ID ialah 8 bit terakhir.Kelas D
Format : 1110mmmm.mmmmmmmm.mmmmmmmm.mmmmmmmm
4 Bit pertama : 1110
Bit multicast : 28 bit
Byte Inisial : 224-247
Deskripsi : Kelas D adalah ruang alamat multicast
Kelas ini digunakan untuk keperluan Multicasting. 4 bit pertama 1110, bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting tidak dikenal network bit dan host bit.Kelas E
Format : 1111rrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr
4 bit pertama : 1111
Bit cadangan : 28 bit
Byte inisial : 248-255
Deskripsi : Kelas E adalah ruang alamat yang dicadangkan untuk keperluan eksperimental.
Sumber Dari: http://www.transiskom.com/2012/10/kelas-kelas-ip-address.html
2. DEFINISI ADDRESS KHUSUS
Selain address yang digunakan untuk pengenal host ada beberapa address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host. Address itu adala:
a) Network Address
Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan internet. Misalkan untuk host dengan IP address kelas B 192.168.9.35 tanpa memakai subnet, network address ini adalah 192.168.0.0 address ini didapat dengan membuat seluruh bit host pada segmen 2 terakhir menjadi 0. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada internet. Router cukup melihat network address 192.168 untuk menentukan ke raouter mana datagram tersebut harus dikirimkan. Analginya mirip dengan tuang pos cukup melihat kota tujuan pada alamat surat tidak perlu membaca seluruh alamat untuk menentukan jalur mana yang harus ditempuh surat tersebut.
b) Broadcast Address
Address ini digunakan untuk mengirim dan menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti diketahui setiap datagram IP memiliki header alamat tujuan berupa IP address dari host yang akan dituju oleh datagram tersebut. Dengan adanya alamat ini maka hanya host tujuan saja yang memproses datagram tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host ingin mengirim datagram tersebut kepada seluruh host yang ada pada netwoknya? Tidak efisien apabila harus membuat replikasi datagram sebanyak jumlah host tujuan, pemakai bandwith akan meningkta dan beban kerja host pengirim bertambah, padahal isi datagram tersebut sama. Oleh karena itu dibuat konspe broadcast address, host cukup mengirim ke alamat broadcast maka seluruh host pada network akan menerima datagram tersebut.
Jadi sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima datagram : pertama adalah IP addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada network tempat host tersebut berada. Broadcast address diperoleh dengan membuat bit-bit hst pada IP address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 192.168.9.35 atau 192.168.240.2 broadcast addressnya 192.168.255.255 (2 segmen dari IP address tersebut disebut berharga 11111111.11111111, sehingga secara decimal terbaca 255.255) jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing.
c) Multicast Address
Kelas address A, B dan C adalah address yang digunakan untuk komunikasi antar host yang menggunakan datagram unicasr. Artinya datagram memiliki address tujuan berupa satu host tertentu. Hanya host yang memiliki IP address sama dengan destination address pada datagram yang akan menerima datagram tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Jika datagram ditujukan untuk 2 mode pengirman ini (unicast dan broadcast) muncul pula mode ke tiga. Diperlukan suatu mode khusus jika suatu host ingin berkomunikasi dengan beberapa host sekaligus (host group) dengan hanya mengirimkan satu datagram saja. Namun bebreda dengan mode broadcast hanya host-host yang tergabung dalam sutu group saja yang akan menerima datagram ini, sedangkan host lain tidak akan terpengaruh. Oleh karena itu dikenalkan konsep multicast. Pada konsep ini setiap group yang menjalankan aplikasi bersana mendapatkan satu multicast address. Struktur kelas multicast address dapat dilihat pada gambar dibawah
224-239 | 0-255 | 0-255 | 0-255 |
1110xxxx | xxxxxxxx | xxxxxxxx | xxxxxxxx |
Sumber Dari:https://bintinurulqomariyah.wordpress.com/2012/03/23/ip-address-dan-subnetting/
3. ATURAN PEMILIHAN IP UNTUK HOST
Berikut adalah
aturan-aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID yang digunakan :
-
Network ID tidak boleh sama dengan 127
Network
ID 127 secara default digunakan sebagai
alamat loopback yakni IP address yang digunakan oleh suatu computer
untuk menunjuk dirinya sendiri.
-
Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan
255
Network
ID atau host ID 255 akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID ini merupakan
alamat yang mewakili seluruh jaringan.
-
Network ID dan Host ID tidak boleh 0
IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai
alamat Network.alamat network digunakan untuk menunjuk suatu jaringn bukan
suatu host.
-
Host ID harus unik dalam suatu network.
Dalam
suatu network tidak boleh ada dua host yang memiliki Host ID yang sama
Sumber Dari: http://pratiwiputriyan.blogspot.co.id/2011/10/aturan-dasar-pemilihan-network-id-dan.html
Langganan:
Postingan (Atom)
0 komentar